Pirasat Membawa Petaka



`                                          https://s-media-cache-ak0.pinimg.com/736x/ef/34/06/ef3406b3b3f84e7c02c8be131d6e04f4.jpg

                                                        Prasangka Buruk Membawa Petaka
Jam dinding mulai menunjukan jam 06.30 pagi saatnya mulai bergegas menuju ke sekolah.Saat ini aku duduk di salahh satu  bangku SMA.Karena jarak di sekolah agak jauh oleh karena aku harus datang pagi agar tidak terlambat sekolah dan tidak ketinggalan bis sekolah. Di sekolah aku dipanggil dengan nama Kevin. Salah satu tujuan ku pergi kesekolah bukan hanya untuk menuntut ilmu tetapi juga untuk mendapat uang saku.
Suatu hari ketika aku pulang sekolah  ternyata aku ketinggalan bis yang sering mengantar ku pulang. Kebetulan saat itu ada salah satu temanku bernama Hasim yang mau memberikan tumpangan  dengan motornya. Awalnya aku menolak.Namun ia tetap bersikeras mau mengantarkan ku pulang kerumah padahal jarak rumahku cukup jauh.”Vin, ikut aku aja yuk pulang.” Kata Hasim.
“Enggak ah kasian kamu kan rumah ku jauh.” Kata ku dengan malu-malu.
                Akhirnya karena tidak ada pilihan lain aku pun mau ikut dengan Hasim untuk pulang kerumah. Perjalanan untuk kerumahku melalui hutan yang sepi dan membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai kesana. Ditengah-tengah perjalanan kami berdua melihat seorang Pria Muda berpakaian Jas rapi berwarna Hitam dan menggunakan mobil sedan Hitam juga. Karena kami merasa ia adalah seorang Penjahat kami pun langsung mempercepat motor kami. Kemudian kami kembali menemui seorang Pria Tua Berpakaian warna hitam dan Mobil Jeep Hitam . Kami tidak merasa takut oleh Pria Tua ini karena wajahnya yang tidak menyeramkan. Bahkan ia pun memanggil kami berdua untuk menghampirinya.Namun hal ini malah membuat kami celaka.  Dua orang anak buah Pria Tua tersebut keluar dari mobil Jeepnya dengan menodongkan senjata tajamnya kepada kami berdua. Kami pun akhirnya di paksa masuk ke dalam mobil tersebut dan di ikat menggunakan tali. Kami pun berteriak dan ternyata Pria Muda yang kami takuti tadi mendengar suara kami dan mulai mengikuti kami berdua.
                “Tolong...” Teriak Ku dengan kencang
                “Diam atau kalian akan mati” Kata Pria Tua tersebut
Pria Tua tersebut akhirnya membawa kami berdua ke sebuah rumah kosong yang sangat sepi. Kami berdua di gantung dan Pria Tua tersebut meminta untuk menghubungi Kedua orang tua kami. Kami pun menolak.
              “ Jika kalian ingin bebas maka kalian harus membayar uang sebesar 1 Milyar kepada kami untuk uang tebusan.” Kata Pria Tua tersebut
                “ Tidak akan ” Kata Hasim
                “Itu benar” Kata KevinAkhirnya Pria tersebut pun marah dan menembakan pistolnya kepada Hasim tepat mengenai telinga kirinya.
                “Ahhhhhh....” Teriak Hasim dengan kesakitan
                “Tidak......apa yang kau lakukan dengan temanku....” Teraik Ku dengan marah
                “ Jika kalian tidak ingin mati maka hubungi kedua orang tua kalian dan serahkan uang 1 milyar “ Kata Pria Tua tersebut.
“Baiklah aku akan menyerakhan uang 1 milyar kepadamu” Kata Ku
“Tidak.... biarkan aku yang menjadi Sandramu tetapi lepasakan temanku.” Kata hasim kepada Pria tersebut
“Itu Tidak akan terjadi” Ucap Ku kembali
Akhirnya Pria Tua tersebut meletakan kami berdua di salah satu ruangan yang sangat kecil dan gelap dengan setiap sisi ruangan tersebut di  lengkapi dengan mata pisau yang jumlahnya ada ratusan.Bahkan ada satu mayat seorang wanita yang sudah lama membusuk. Aku pun mulai ketakutan dan berkata kepada Hasim.
                “Sim, apa hal yang belum kamu lakukan di dunia ini?” Kata Ku
                “Aku belum nikah” Ucap Hasim sambil tertawa
                “Aku juga” Kata Ku
                “Kita tidak akan mati hari ini” kata Hasim
                “ Kenapa begitu?” Ucap Ku  kembali
“ Percayalah” Kata Hasim
Tak lama kemudian ada suara pecahan kaca dan suara tembakan senjata api. Kami beruda pun sangat ketakutan dan kemudian pintu ruangan kami terbuka. Ternyata Hal yang tak terduga terjadi Pria yang kami anggap jahat ternyata ia malah menyelamatkan nyawa kami. Kami pun berterimkasih dan berkata “ Maaf kami berdua menganggap anda sebagai orang jahat tadi.” Pria Muda itu pun berkata “ Jangan menilai seseorang dari luarnya saja tetapi lihat sisi baik dalam dirinya.” Kemudian Kami membawa Hasim ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan. Dan hari kembali seperti biasanya, aku bersekolah dan kembali mendapatkan uang saku kembali. Namun kami telah menemukan suatu pelajaran yang sangat berharga dalam hidup kami.

Share this article :
+
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Pirasat Membawa Petaka"